According to the Manager Director of IBB, Sultan Choudhury, many thought could not provide Islamic banking services as well as conventional. "With this we want to deny it, and make the bank as a bank that is open to all people, all religions," he said as quoted by The Globe Islam.
He says that it wants to show the customers an attractive offer can also be given Islamic banks. "They can look for products with the top and ethical management is also good," he said.
IBB was formed 2004. The bank is the first Islamic bank in Britain. Despite several years running, IBB had suffered severe losses in recent years, even hingga13, 3 billion U.S. dollars. This causes the Qatar International Islamic Bank (QIIB), the largest shareholder, took over the situation and management to handle this situation.
Bank Islam Inggris Tunjukan Diri Bersaing dengan Konvensional
Minggu, 28 Agustus 2011 06:10 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,LONDON – Bank Islam Inggris (The Islamic Bank of Britain atau IBB) menunjukan meski berada di pasar masyarakat menengah, bank syariah masih bisa bersaing dengan bisnis bank konvensional. Bank tersebut nyata-nyata berani menerapkan margin kompetitif untuk produk deposito berjangka, bahkan mengalahkan sejumlah bank konvensional besar di negara itu, seperti Bank Barclays, Bank Skonlandia, Halifax Bank, serta Nothern Rock.
Menurut Manajer Direktur IBB, Sultan Choudhury, banyak yang beranggapan perbankan syariah tidak mampu memberi pelayanan sebaik konvensional. “Dengan ini kita ingin membantah hal tersebut, dan menjadikan bank ini sebagai bank yang terbuka untuk semua orang, semua agama,” katanya sebagaimana dikutip dari The Globe Islam.
Ia menuturkan pihaknya ingin menunjukan pada nasabah penawaran yang menarik juga bisa diberikan bank syariah. “Mereka bisa mencari produk top dan beretika dengan pengelolaan yang juga baik,” ungkapnya.
IBB dibentuk 2004 lalu. Bank tersebut merupakan bank syariah pertama di Inggris. Meski sudah beberapa tahun berjalan, IBB sempat mengalami kerugian yang parah beberapa tahun terakhir, bahkan hingga13,3 miliar dolar AS. Ini menyebabkan Qatar International Islamic Bank (QIIB), pemegang saham terbesar, mengambil alih situasi dan manajemen untuk menangani situasi ini.
Menurut Manajer Direktur IBB, Sultan Choudhury, banyak yang beranggapan perbankan syariah tidak mampu memberi pelayanan sebaik konvensional. “Dengan ini kita ingin membantah hal tersebut, dan menjadikan bank ini sebagai bank yang terbuka untuk semua orang, semua agama,” katanya sebagaimana dikutip dari The Globe Islam.
Ia menuturkan pihaknya ingin menunjukan pada nasabah penawaran yang menarik juga bisa diberikan bank syariah. “Mereka bisa mencari produk top dan beretika dengan pengelolaan yang juga baik,” ungkapnya.
IBB dibentuk 2004 lalu. Bank tersebut merupakan bank syariah pertama di Inggris. Meski sudah beberapa tahun berjalan, IBB sempat mengalami kerugian yang parah beberapa tahun terakhir, bahkan hingga13,3 miliar dolar AS. Ini menyebabkan Qatar International Islamic Bank (QIIB), pemegang saham terbesar, mengambil alih situasi dan manajemen untuk menangani situasi ini.
No comments:
Post a Comment